Selasa, 30 November 2010

Kurang gerak bisa gagal ginjal

Gagal ginjal dapat terjadi karena banyak sebab yang berkembang tanpa kita sadari. Awalnya bisa jadi dari sebab yang sepele, misalnya kurang minum atau gaya hidup tidak banyak bergerak, poly makan tinggi lemak dan karbohidrat, dan lingkungan yang buruk. Semua itu mengakibatkan terjadinya gangguan metabolisme yang berujung pada penyakit degeneratif. Gangguan ginjal tersebut bisa merupakan serangkaian kejadian yang dapat terjadi sendiri-sendiri, maupun berkembang secara berantai dari infeksi saluran kemih menjadi infeksi kandung kemih, ke infeksi ginjal, batu ginjal, kanker ginjal, dan berujung pada gagal ginjal.

Gejala awal penyakit ginjal sangat umum dan menyerupai gejala penyakit lain, sehingga sering terabaikan clan tidak diwaspadai. Penyebabnya mungkin radang ginjal menahun, batu ginjal, batu saluran kemih yang kurang mendapat perhatian, obat-obatan modern ataupun tradisional yang dimakan dalam jangka panjang, hipertensi, diabetes, narkoba, atau penyakit ginjal genetik.

Gaya hidup santai kurang bergerak
Gaya hidup tidak banyak bergerak (sedentary, low physical activity), ditambah dengan pola makan buruk yang tinggi lemak dan karbohidrat (fast food) yang tidak diimbangi serat (sayuran dan buah) dalam jumlah cukup, membuat menumpuknya lemak dengan gejala kelebihan berat badan (obesitas), terutama di bagian perut (buncit). Selain itu, gangguan metabolisme lemak menyebabkan kolesterol "jahat" (low density lipoprotein /LDL) dan trigliserida meningkat, dan sebaliknya kolesterol "balk" (high density lipopoitein /HDL) justru menurun. Bila hal itu terjadi, dalam jangka panjang di lapisan dalam pembuluh darah secara bertahap sejak usia muda, akan terjadi tumpukan lemak yang semakin banyak dan membuat darah sulit mengalir, sehingga menyebabkan tekanan tinggi pada pembuluh darah jantung (kardiovaskuler).

Ginjal tergantung dari sirkulasi darah untuk menjalankan fungsinya sebagai pembersih darah dari sampah tubuh. Bila terjadi gangguan pada sirkulasi darah akibat penyempitan pada pembuluh darah (kolesterol, lemak, diabetes), sehingga tekanan darah menjadi berlebihan (hipertensi) yang berlangsung dalam jangka panjang (kronis), maka mengakibatkan kerusakan pada ginjal dan fungsinya akan menurun. Begitu pula adanya batu ginjal dan pembengkakan pada pembuluh darah akibat radang atau infeksi, menimbulkan sumbatan yang membuat ginjal harus bekerja lebih keras. Sumbatan tersebut akan mengganggu kerja ginjal, karena penyaringan racun dan sisa metabolisme dilakukan melalui sistem vaskuler atau kumpulan pembuluh darah yang sangat halus di ginjal sangat rawan tersumbat.
Penyebab gagal ginjal yang disebut sebagai penyakit metabolik (metabolic syndrome) dimulai dari gangguan metabolisme karbohidrat yang menyebabkan peningka tan kadar gula darah, yang akan membebani kerja insulin. Bila dibiarkan terus kondisi ini dapat menjadi diabetes melitus tipe 2, yang dapat mengundang penyakit lain yang terkait (penyempitan pembuluh darah, sakit jantung, dan gagal ginjal). Gangguan metabolisme dapat menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif yang berbahaya, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, lupus, dan kanker, yang berisiko menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronis.

Bagaimana terjadinya penyakit degenerasi itu? Begitu lahir, tubuh kita selalu melakukan proses reparasi sendiri mengganti sel-sel dan jaringan yang mengalami kerusakan (regenerasi). Tetapi, bila kerusakan yang terjadi lebih banyak, atau proses reparasi normal tersebut terganggu, terjadilah degenerasi, karena ketidakseimbangan antara "pemakaian dan keausan". Tubuh tidak mampu sepenuhnya mereparasi kerusakan yang terjadi, sehingga muncullah gejala-gejala penyakit berupa kelelahan kronis, depresi, penuaaan dini, resesi gusi, dan osteoartritis.
Seperti diketahui, semua proses metabolik tubuh dijalankan oleh sistem enzim yang dikendalikan oleh-oleh gen-gen kita. Enzim memerlukan mikronutrien (vitamin dan mineral) untuk dapat berfungsi dengan baik. Akibat dari gangguan fungsi pencernaan (maldigesti), ditambah dengan kekurangan asupan gizi (malnutrisi) akibat pola makan yang buruk, membuat produksi enzim tidak memadai, sehingga dapat menyebabkan ketidak-seimbangan metabolisme tubuh yang secara Iangsung menimbulkan penyakit kronis. Maldigesti bermanifestasi sebagai gejala pernapasan yang berbau, tinja (feses) berbau busuk, diare, konstipasi, dan intoleransi makanan (alergi). Penyakit metabolik yang umum adalah asma, diabetes, aterosklerosis, dan eksema (gatal-gatal). Komplikasi dari penyakit kronis berbahaya inilah yang berisiko menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronis.

Selain itu, dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh yang tampaknya sepele dan paling sering kita alami sehari-hari, adalah penyebab awal gagal ginjal. Kurang minum membuat darah menjadi kental dan mineral (kalsium) mudah mengendap di ginjal menjadi batu ginjal, yang dapat mengganggu fungsi ginjal.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar