Senin, 11 Oktober 2010

Cara menjahit saraf, tendon, dan otot

A. Saraf perifer yang luka putus, dijahit perineuriumnya dengan benang ukuran 6/0. Bila cukup besar, harus dipastikan bertemu bayangan cerminnya dengan memperhatikan fasikulus-fasikulusnya.

B. Jahitan Kesler untuk tendon.
Salah satu cara menjahit tendon. Tendon terdiri dari serat-serat longitudinal dan terusan dari organ yang kontraktil, sehingga tak mungkin dijahit biasa karena akan mengiris/lepas. Harus ada bagian-bagian jahitan yang "memegang" erat serat tadi.

C. Untuk memudahkan kerja, bila pungtum proksimal tertarik ke proksimal oleh otot, ditarik ke distal dengan halus dan difiksasi (ditahan) dengan jarum suntik yang ditusukkan ke jaringan sekitar. Bahan jahit dipilih yang tak diserap, cukup kuat menahan beban kontraksi otot, dan terbuat dari bahan yang kurang reaktif (nylon).

D. Cara menjahit otot
Harus dipegang pada fasi pembungkusnya, dengan jahitan matras horizontal, karena otot adalah organ kontraktil yang terdiri dari serat-serat lunak longitudinal.

Bila ada otot yang terluka/terputus transversal, dijahit secara matras horizontal, mengikutsertakan fasi, karena otot suatu struktur kontraktil dari serat-serat yang lunak, kurang kuat menahan tegangan.

Bila ada kehilangan kulit yang cukup lebar, pemaksaan penutupan dengan menjahit tak akan mungkin atau akan terlalu tegang hingga akhirnya jebol. Di sini, tindakan yang diperlukan adalah split skin grafting.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar